Picture by Prazart |
Mantanologi adalah ilmu yang membahas tentang
permantanan. Objek yang dikaji dalam ilmu ini adalah segala hal yang berkaitan
tentang kenangan, definisi tentang mantan, statistika individu yang belum bisa
move on dari mantan, pengaruh mantan dalam
sendi-sendi kehidupan, kiat-kiat melupakan mantan, serta arti penting seorang
mantan.
Kata mantanologi sendiri merupakan penggabungan kata dari
dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Yunani. Kata “mantan” berasal
dari bahasa Indonesia, menurut kamus bahasa Indonesia kata ini bermakna bekas
pemangku suatu jabatan/kedudukan. Namun dalam konteks berasmara arti mantan
adalah bekas pacar/kekasih. Sedangkan logos
berasal dari bahasa Yunani yang berarti suatu ilmu. Kedua kata tersebut (mantan
dan logos) bergabung dan menghasilkan
susunan kata yang baru yaitu mantanologi.
Berikut definisi mantan menurut para ahli sebagaimana yang dikutip
dari beberapa sumber:
“Mantan adalah orang yang pernah mendewasakan seseorang,
pahitnya sebuah kenangan tentang mantan tetap ada manisnya.” (Hartanto dalam
bukunya Janji Manis Mantan, 2012).
“Mantan merupakan kenyataan pahit dimana janji-janji
manis yang telah dibuat di masa lalu terlupakan begitu saja.” (Fransisco Guineo
dalam bukunya yang cukup fenomenal yang berjudul Move On, Between Love and Hate, 2004).
“Mantan adalah Janc*k yang kini tinggal kenangan.” (Suparman dalam wawancara yang
sungguh emosional pada tahun 2008, ia adalah pendiri Komunitas Anti Mantan)
Definisi mantan sendiri tergantung dari persepsi dan
bagaimana pandangan masing-masing individu. Para ahli tentang permantanan masih
seringkali memperdebatkan esensi dari arti kata mantan itu sendiri. Mereka yang
berhaluan kanan menganggap bahwa mantan itu adalah suatu hal yang sepatutnya
dikenang dalam hati sepanjang hayat sebagai catatan kehidupan, sedangkan disatu
pihak berpendapat bahwa mantan adalah suatu hal yang harus dibuang jauh-jauh
dari kehidupan karena mengingatnya sungguh menyakitkan.
Survei singkat membuktikan bahwa presentasi individu yang belum
bisa move on dari mantan cukup
tinggi. Kami menggunakan metode kuesioner, dari 100 responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini
membuktikan bahwa 67% menyatakan bahwa mereka masih belum sepenuhnya bangkit
dari kenangan, 20% menyatakan bahwa mereka telah melupakan mantannya karena telah
menemukan pengganti yang lebih baik. Sebanyak 3% menyatakan ragu-ragu karena
merasa tidak yakin bahwa mereka benar-benar melupakan mantan atau malah masih
sering mengingatnya, sisanya sebanyak 10% menyatakan tidak mampu menjawab
karena telah dikonfirmasi bahwa mereka belum pernah punya mantan alias jomblo
sejak lahir.
Berdasarkan penelitian dan kuesioner yang telah
dikumpulkan dari para responden, hasil yang didapatkan cukup mencengangkan.
Mantan memiliki pengaruh yang cukup kuat dalam kehidupan mereka. Mayoritas
menjawab bahwa karena sosok mantan yang terlalu hebat membuat mereka sulit
membuka hati untuk cinta yang baru. Sebagian yang lain merasa bahwa melupakan
kenangan tentang mantan adalah sesuatu yang sangat sulit dilakukan karena tidak
memilki cukup kekuatan. Terlebih ketika hujan datang, pengaruh kenangan tentang
mantan meningkat berkali-kali lipat. Oleh sebab itu, stock tisue yang cukup
diperlukan selaras dengan airmata yang terkuras karena mengingat mantan. Hal
ini selaras dengan hukum Ghost Memories
yang menyatakan bahwa kenangan itu seperti hantu yang menakutkan. Oleh sebab
itu perlu penangkal yang kuat dalam menghadapi hal tersebut.
Tapi tidak perlu khawatir, meskipun sulit melupakan
kenangan-kenangan terkutuk itu, kami akan memberikan beberapa tips yang telah
teruji ampuh dan mujarab meski seringkali gagal total. Kunci yang terpenting
dalam melupakan mantan adalah waktu. Serahkan semuanya kepada waktu (pasrah
saja), karena waktulah yang akan mengobati dan menyembuhkan ingatan kita
tentang mantan. Berdoa dan berusaha juga penting untuk menentukan keberhasilan
seseorang dalam upaya melupakan mantan. Sebisa mungkin jauhkan sesuatu yang
mengingatkan kita tentang mantan. Lambat laun kenangan itu akan bersahabat
dengan kita bukan malah menjadi musuh bagi kita.
Meskipun bagi kebanyakan orang kata mantan berkonotasi
negatif tapi jangan lupa bahwa mantan juga memberikan peranan penting dalam
kehidupan. Mantan memberikan kita sebuah pelajaran, mendewasakan kita secara
tidak langsung, dan yang terpenting mantan mengajarkan kita bagaimana cara
merelakan serta memberikan pemahaman tentang keikhlasan hati ketika melihat
mantan telah memiliki pengganti yang baru. (Dilansir dari jurnal tidak ilmiah dengan judul “Filosofi Mantan” karangan Saepudin B.M).
Kesimpulan: Mantanologi diperlukan untuk membantu serta
memotivasi orang-orang yang belum dapat melupakan kenangan tentang mantannya.
Ilmu ini mampu memberikan beberapa solusi dan saran atas persoalan-persoalan
menyangkut permantanan melihat kondisi orang yang belum bisa move on cukup
tinggi.
*NB: Artikel ini adalah artikel ngawur, semua tulisan ini adalah murni
imajinasi penulis mulai dari nama ahli, statistika, dan tips-tips yang diambil
dari pengalaman penulis sendiri. Mohon maaf jika ada kesamaan nama dan ide,
penulis tidak bermaksud menyinggung. Terimakasih semoga menghibur.
Tags
Opini