Review One Piece Film: RED (2022), Cerita Musikal dengan Visual yang Memukau

Poster one piece RED

Setelah menunggu sekian lamanya, film terbaru One Piece yang berjudul RED kini telah tayang di bioskop Indonesia. Film yang disutradarai oleh Goro Taniguchi menyuguhkan nuansa yang sangat berbeda dibandingkan film-film One Piece sebelumnya.

Sejak pemutaran pertama, film ini telah ditonton oleh banyak orang hingga keuntungan dari film ini melampaui film Jujutsu Kaisen 0. Selain itu, film ini juga menuai banyak respons beserta kritikan dari fans One Piece.

Pumpung film ini masih hangat diperbincangkan, kali ini MogiMogy ingin mengulas film RED berdasarkan perspektif penulis. 

*Buat kalian yang belum nonton film ini, penulis menyarankan agar kalian skip dulu postingan ini karena ada banyak spoiler dalam tulisan ini. 

Oke, kita langsung masuk ke pembahasan aja, yuk.

Sinopsis Cerita


Film ini bercerita tentang seorang musisi cantik bernama Uta yang mengadakan konser di pulau musik Elegia. Konser tersebut dihadiri oleh banyak orang di seluruh dunia, termasuk kru Topi Jerami beserta pihak-pihak lain.

Uta mempunyai suara yang sangat merdu dan mampu membawa kebahagiaan bagi orang-orang yang mendengarkan lagunya. Selain itu, dia merupakan putri dari Shanks sekaligus teman masa kecil Luffy.

Dengan lagu-lagunya, Uta mempunyai ambisi untuk menciptakan sebuah era baru yang bisa membuat seluruh orang hidup bahagia tanpa adanya penderitaan akibat ulah bajak laut. Ia percaya bahwa musiknya bisa mengubah dunia.

Akan tetapi, semua itu hanyalah ilusi semata. Untuk mencapai ambisi tersebut, Uta menggunakan kekuatan buah iblisnya dan menjebak semua orang yang mendengarkan nyanyiannya dalam sebuah dimensi yang dikenal sebagai Dunia Uta Uta.

Melihat hal tersebut, Luffy dan teman-temannya tentu saja tidak tinggal. Mereka pun bekerja sama dengan pihak lain untuk menghentikan rencana Uta sehingga mereka bisa kembali ke dunia nyata.

Cerita Musikal yang Begitu Kuat dengan Visual yang Sangat Memanjakan Mata


Satu hal yang membedakan film RED dengan film-film One Piece sebelumnya adalah nuansa musikal yang sangat kental dalam film. 

Mulai dari awal hingga akhir film, kita disuguhkan dengan lagu-lagu Uta yang sangat bagus dengan aransemen musik yang beraneka ragam, mulai dari pop dan rock hingga musik yang bernuansa mellow.

Ketika membawakan lagu-lagunya, mampu tampil dengan sangat energik. Dia sangat mirip dengan seorang idol masa kini yang dikagumi oleh banyak penggemar.  

Performa Uta yang mempunyai suara merdu juga tidak lepas dari peran Ado, penyanyi muda yang berperan besar dalam membawakan lagu-lagu dalam film RED. Ia mempunyai bakat yang hebat beserta suara yang sangat indah.

Tak hanya menyuguhkan musik yang keren, film ini juga menghadirkan visual warna-warni yang sangat memukau. Efek visual tersebut tentu saja mampu membuat film ini jadi lebih atraktif dan enak untuk ditonton.

Sayangnya, Alur Cerita Begitu Lambat dan Cenderung Membosankan Pada Awalnya

Uta dan Luffy

Terlepas dari konsep musikal dan visual yang keren, sejujurnya film ini cukup lemah dari segi plot atau alur cerita. Penulis mengakui bahwa alur cerita film ini berjalan sangat lambat dan cenderung membosankan untuk ditonton.

Pada awal-awal film, kita hanya disuguhkan acara konser beserta aksi kekanak-kanakan Uta dengan Luffy dalam durasi yang cukup panjang. Tingkah mereka memang lucu, tetapi hal itu sejujurnya cukup membosankan untuk dilihat.

Hal itu tidaklah mengherankan bagi penulis karena film ini pada dasarnya berfokus pada pendalaman karakter Uta. Kita diajak untuk mengenal Uta secara lebih dekat melalui musik dan lagu-lagunya. 

Setelah menunggu cukup lama, konflik pun mulai terlihat ketika memasuki pertengahan cerita. Motif sekaligus tujuan utama Uta terkuak secara perlahan-lahan. Selain itu, kita juga diperlihatkan beberapa adegan pertarungan kecil.

Meskipun ada banyak part yang membosankan, film ini tak lupa menyuguhkan berbagai selingan humor yang cukup segar dan mampu mengundang tawa penonton. Kita bisa melihat kelucuan dari Bepo beserta Bartolomeo yang bertingkah sangat kocak dalam film.   

Puncak dari Film Ini Menyuguhkan Pertarungan yang Sangat Memukau

Shanks Film RED

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, alur dari film ini memang cenderung lambat dan membosankan. Akan tetapi, rasa bosan tersebut terbayarkan setelah memasuki klimaks pertarungan yang sangat memukau dan keren banget.

Setelah dinanti-nantikan oleh para fans, Shanks beserta krunya pun datang ke pulau Elegia untuk menyelamatkan Uta. Kedatangan mereka menjadi titik awal bagi pertarungan puncak melawan raja iblis bernama Tot Musica.

Demi menyelamatkan orang-orang yang terjebak di dunia Uta Uta, Luffy beserta Shanks harus bekerja sama untuk mengalahkan Tot Musica secara bersamaan. Selain itu, mereka juga dibantu oleh pihak-pihak lain, seperti Coby, Katakuri, Oven, dan Law.

Kombinasi dan kerja sama mereka sangatlah mengesankan. Jujur, penulis merasa excited ketika menyaksikan mereka semua bertarung untuk mengalahkan satu musuh yang sama. Formula tersebut pernah digunakan dalam film Stampede untuk mengalahkan Douglas Bullet. 

Dalam pertempuran melawan Tot Musica, seluruh karakter mengambil bagian mereka masing-masing. Namun, ada beberapa karakter yang mendapat lebih banyak sorotan hingga menyita perhatian fans.

Sebagai contoh, kita bisa melihat kombinasi Kenbunshoku Haki milik Usopp dan Yasopp yang saling terhubung. Selain itu, kita bisa menyaksikan cuplikan singkat kekuatan kru bajak laut Akagami yang selama ini penuh misteri. 

Puncaknya, kita disuguhkan serangan final antara Luffy dan Shanks untuk mengalahkan iblis Tot Musica. Dalam adegan tersebut, kita bisa melihat wujud awakening alias Gear 5 milik Luffy secara sekilas. 

Secara keseluruhan, klimaks pertarungan tersebut sangatlah menakjubkan berkat iringan musik beserta efek visual yang sangat keren menurut penulis.

Kesimpulan

Uta One Piece

Film ini pada dasarnya bagus dan sangat unik karena film ini mengusung cerita musikal. Akan tetapi, alur cerita dari film ini sayangnya kurang begitu mengesankan jika dibandingkan dengan film-film One Piece yang lain, seperti Strong World dan Stampede.

Di luar sana, ada banyak fans yang berekspektasi terlalu tinggi terhadap film ini. Mereka berharap bahwa Shanks akan menjadi fokus utama dalam film ini, padahal film ini berfokus pendalaman karakter Uta beserta masa lalunya bersama Shanks.

Oleh karena itulah, mungkin banyak fans yang merasa kecewa dengan film ini. Meskipun demikian, film ini tetap worth it banget buat ditonton, khususnya buat kalian yang benar-benar penggemar One Piece.

Previous Post Next Post

Contact Form