Satu Momen Ketika Waktu Seolah Membeku


Apakah kamu pernah berada pada suatu kondisi ketika waktumu melambat pelan-pelan kemudian seolah membeku? Atau mungkin kamu merasa terhanyut dalam arus waktu dan seolah terdampar pada ruang antara realitas dan khayalan? Sadar atau tidak, kamu pasti pernah mengalami kondisi sedemikian rupa.

Ada sebuah momen ketika waktu itu melambat dan seolah membeku, yaitu ketika kamu berada pada situasi yang tidak biasa (semisal terpesona) dengan seseorang yang selama ini kamu cinta atau kagumi.


Baca juga: Mencintai Dalam Keputusasaan

Memang, momen ini adalah momen yang sangat langka terjadi. Hanya sedikit persentase dari sekian banyak probabilitas yang ada di alam semesta ini. Tidak hanya itu, momen ini hanya terjadi dalam waktu singkat namun akan membekas kuat di benakmu.

Ada dua prasyarat yang memungkinkan kondisi ini terjadi yaitu kamu tengah berada pada situasi yang tak biasa dengan seseorang yang kamu kagumi dan kamu dalam kondisi tidak berpikir. Tanpa kedua hal ini, momentum ketika waktu melambat hingga membeku itu tidak akan pernah terjadi dalam hidupmu.

Kamu pasti pernah secara tidak sengaja menatap seseorang yang kamu kagumi sejak lama. Dia yang terlihat lebih cantik dibandingkan hari-hari kemarin, menatapmu sembari mengumbar senyuman manis untukmu. Dan tanpa kamu sadari, waktumu seolah melambat pelan-pelan seperti adegan slow motion dalam sebuah film. Kondisi di sekitarmu menjadi hening dan suara-suara bising itu menghilang tiba-tiba. Logikamu mendadak amblas dan hilang tak tahu ke mana. Dan pada saat itu kamu akan percaya, bahwa teori relativitas waktu milik Einstein itu benar-benar ada.

Bumi tempatmu berpijak memang masih berputar, tetapi kamu seolah berada pada dimensi lain. Waktumu yang melambat kadang sampai pada titik beku sebelum melesat cepat ke keadaan normal. Kesadaranmu kembali normal untuk beberapa detik setelah kebekuan waktu itu terjadi padamu. Dan lucunya, kamu mendadak linglung seperti orang bodoh atas peristiwa yang baru saja kamu alami.

Jika kamu berada dalam situasi semacam ini, maka nikmati prosesnya sebelum waktu itu kembali normal dan kamu kehilangan momentum itu dengan cepat. Karena mungkin saja kamu tidak akan lagi mengalami hal ini untuk yang kedua kali.

Tentang waktu, cinta dan manusia memang terkadang memiliki relevansi yang sukar dijelaskan melalui teori. Namun, ketiga itu memiliki keterkaitan yang menjadi estetika tersendiri dalam sebuah kisah perjalanan cinta seseorang.


Baca juga: Cinta Menurut Teori Evolusi Darwin

Previous Post Next Post

Contact Form