Kuliah Buat Apa?



Tak terasa saya sudah menjalani dunia perkuliahan selama dua tahun ini. Ada banyak hal yang sudah saya lewati baik itu hal-hal yang menyenangkan ataupun kurang menyenangkan. Dan hal-hal tersebut tidak akan pernah saya dapatkan jika saya tidak kuliah. Namun, ada satu pertanyaan yang kadangkala masih berputar-putar dalam benak dan pikiran saya.

“Kuliah itu sebenarnya buat apa?”

Pertanyaan itu kerapkali saya diskusikan dengan teman-teman saya ketika ngopi di warung kopi. Dan kebanyakan dari kita sepakat bahwa kuliah itu dapat menambah pengalaman dalam hidup. Melalui perkuliahan kita dapat membangun pemikiran-pemikiran kita menjadi lebih terdidik dan dewasa. Kita pun sepakat bahwa kuliah itu penting bagi anak-anak muda. Terutama di dunia kerja yang saat ini sering mempersyaratkan gelar sarjana bagi siapapun yang ingin melamar pekerjaan. Tapi tetap saja jawaban-jawaban semacam itu terkadang masih cukup ambigu di benak saya – meskipun ada benarnya juga. Seolah saya belum menemukan esensi dari kuliah itu sendiri.

Meskipun saya tahu bahwa kuliah itu penting, kadangkala saya menganggap ada yang lebih penting untuk saya selain kuliah. Hal terpenting itu adalah hobi dan passion saya menjadi seorang penulis serta blogger. Saya terkadang berpikir bahwa hobi yang sekarang saya tekuni dengan penuh dedikasi akan memiliki andil yang cukup besar untuk masa depan saya kelak jika dibandingkan kehidupan perkuliahan. Meskipun juga tidak dapat dinafikkan bahwa saya pun juga bisa sukses berkat kuliah. Kita sebagai manusia tidak pernah tahu apa yang menanti kita di masa depan. Dan saya adalah tipe orang yang percaya bahwa jalan menuju kesuksesan tidak hanya diperoleh melalui bangku perkuliahan saja.

Salah satu alasan mengapa saya menganggap hobi itu sebuah prioritas utama adalah tidak semua orang memiliki hobi seperti saya dan hobi itulah kekuatan saya. Berbeda dengan kehidupan perkuliahan yang hampir dijalani oleh jutaan anak-anak muda di seluruh Indonesia sehingga memicu persaingan yang sangat ketat di dunia kerja nanti. Saya terkadang pesimis dan memiliki pemikiran bahwa mungkin saja setelah lulus mencari pekerjaan itu adalah hal yang cukup sulit melihat jumlah para pencari kerja yang kian lama kian meningkat.


Baca juga: 8 Realita Kuliah yang Tak Semanis Khayalan Anak SMA

Saya memiliki seorang teman sewaktu kuliah. Pada awalnya dia rajin masuk kuliah di semester-semester awal. Namun suatu ketika dia memilih hengkang dari bangku perkuliahan. Dia memutuskan untuk menekuni hobinya yaitu fotografi. Ia membuat sebuah studio bersama rekan-rekannya dan menawarkan jasa fotografi kepada orang-orang. Awalnya saya sedikit menyayangkan keputusannya meninggalkan bangku perkuliahan. Namun, kemarin saya sadar dan saya benar-benar salut dengan keberanian dia untuk mengambil resiko. Yang saya salut dari dia adalah dia memilih untuk mengikuti panggilan hatinya daripada terkekang dalam dunia akademis yang mungkin menurut dia kurang menyenangkan.

Saya pernah berada pada suatu titik ketika saya sangat jenuh dengan dunia perkuliahan. Kadangkala saya berpikir bahwa saya berada pada jurusan yang salah atau lebih tepatnya saya kurang nyaman berada di dunia perkuliahan yang banyak aturan dan tuntutan. Hampir sekitar berminggu-minggu saya tidak menikmati masa perkuliahan. Saya datang ke kelas, ketemu kawan-kawan, mendengarkan presentasi dosen lalu pulang untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah. Dan jujur hal itu terasa sangat membosankan ketika kita harus terjebak dalam lingkaran rutinitas yang begitu-begitu saja.

Saya adalah tipe orang yang suka berpikir bebas dan senang berekspresi. Oleh sebab itu, dunia blogging adalah media yang sangat tepat untuk menyalurkan kebebasan saya dalam berekspresi. Saya merasa benar-benar hidup ketika menulis dan menjalani dunia blogging. Seolah hal itu sudah mendarah daging dan hampir separuh nyawa saya ada di sana. Daripada memikirkan tugas-tugas kuliah, saya kadang lebih senang memikirkan ide-ide baru untuk artikel blog serta cara-cara pengembangan blog agar ramai pengunjung. Untungnya, hobi yang saya tekuni masih dapat selaras dan beriringan dengan dunia akademis yang saat ini saya jalani. Karena jika hobi ini terhalang oleh dunia perkuliahan, mungkin saya akan memberontak seperti yang dilakukan teman saya tadi.

Selain itu, saya sadar bahwa meninggalkan dunia perkuliahan hanya karena blog adalah hal yang sangat lucu dan menggelikan. Saya bukanlah Bill Gates atau Mark Zuckerberg yang punya kecerdasan tinggi dan berani mengambil resiko. Kalau saya meniru jalan mereka, mungkin saya akan sangat rugi karena nyatanya saya adalah saya yang masih perlu banyak belajar.

Saya juga memiliki alasan lain mengapa saya tidak bisa meninggalkan kuliah. Hal itu karena orang tua yang telah membiayai saya. Saya hanya ingin menyelesaikan apa yang saat ini sudah saya mulai. Meraih gelar sarjana sebagai bentuk bakti kepada kedua orang tua saya. Selain itu, saya juga mengenal seseorang yang saya anggap spesial. Dia yang menginspirasi saya dan membuat saya tetap bertahan. Dia yang kadang memicu motivasi saya untuk masuk kuliah.

Dari berbagai alasan-alasan itulah saya tahu mengapa saya harus tetap kuliah. Kuliah memang tidak seratus persen menjanjikan masa depan, tapi paling tidak sumbangsih kuliah terhadap masa depan kita itu lumayan besar tergantung bagaimana kita memanfaatkannya. Barangkali, ada ribuan orang yang sukses berkat kuliah. Namun di satu sisi, ada juga beberapa orang yang menjadi pengecualian. Mereka bisa sukses tanpa harus menyandang gelar sarjana. Mereka sukses dengan bisnis mereka tanpa perlu membaca buku-buku ilmiah ataupun membuat makalah.

Baca juga: 8 Pekerjaan Keren yang Tidak Memerlukan Gelar Sarjana

Satu hal yang ingin saya tekankan pada tulisan saya kali ini adalah kita sebaiknya jangan terlalu terfokus pada dunia akademis saja. Kita perlu passion atau hobi bahkan relasi yang akan mendukung kita nanti selepas keluar dari dunia perkuliahan. Dan kita dapat mendapatkan hal tersebut dengan mengikuti organisasi atau tergabung pada komunitas-komunitas yang sesuai dengan minat kita. Nilai memang penting, tapi itu bukan jadi satu patokan utama. Karena ada faktor-faktor lain yang sangat perlu dijadikan perhatian seperti skills lain di luar akademis.

Sebagai penutup tulisan ini, saya ingin menyampaikan terimakasih kepada teman-teman yang sudah menyempatkan waktu untuk membaca curahan hati serta pemikiran saya terhadap bangku perkuliahan. Saya ingin meminta maaf apabila ada kesalahan dalam kata-kata saya. Saya di sini hanya ingin menyampaikan pemikiran. Tidak apa-apa jika kalian tidak sepemikiran dengan saya. Namun saya berharap semoga tulisan ini dapat memberikan secercah inspirasi kepada kalian.

"Kuliah adalah salah satu jalan yang mampu mengantarkan seseorang menuju kesuksesan"
- MogiMogy -
Previous Post Next Post

Contact Form